Menjadi Dewasa di Surabaya..
Menjadi Dewasa di Surabaya
Halo halo.... 👋🏻
Ketemu lagi nih,
Masih di sini ya, iya disini di Surabaya .. hehehe
Seperti judulnya, disini aku akan bercerita tentang menjadi dewasa di Surabaya, ya Allah yang satunya tadi sudah mikir banget ini juga lumayan mikir 🤣
Okay mulai saja ya,
Pengalaman tinggal di luar kota sendiri belum ada sama sekali, kuliah ini menjadi kesempatan ku hidup sendiri jauh dari keluarga.
Pertama kali ke Surabaya aku naik kereta dan itu pertama kali naik kereta, lumayan takut karena waktu itu aku juga berangkat sendirian.
Di Surabaya ini aku tinggal di Asrama Putri Unair kampus C, awalnya ingin ngekos tapi karna waktu itu pendaftaran asrama diawal akhirnya aku mencoba untuk mendaftar dan akhirnya keterima deh, 😁
oh iya mau cerita waktu daftar ulang dulu, dulu waktu itu aku masih menginap di kos bersama teman ku yang beda fakultas, aku dan dia sama-masa anak bidikmisi dan waktu itu untuk daftar ulang kuliah sama bidikmisi dihari yang sama, mulai bingung itu nanti gimana dan akhirnya memutuskan kita mengantri daful kuliah awal biar cepat selesai. Dapat kabar simpang siur dari kating dulunya nomor antrian daful bisa diambil saat menjelang subuh, akhirnya aku dan teman ku memutuskan berangkat pukul 1 malam dong, sumpah niat banget ya Allah 😢. Waktu bangun jam 1 malam tau-tau sedang hujan dong akhirnya kita merubah jadwal jadi jam 02.30 malam, waktu itu hujan masih lumayan reda tapi ya deras 🤣 kita ngekos itu tempatnya dibelakang Unair kampus C yang dekat dengan gang doraemon agar nanti ke kampusnya dekat, okay dengan keadaan yang belum mandi dengan celana training, baju kos, dan sandal jepit akhirnya kita berangkat. Waktu mau menuju gang doraemon.. tuk tuk tuk. pintunya di kunciiii 😭 ya Allah, mau balik nunggu pintunya dibuka nanti takut kalau kesiangan dapat antrian yang belakang, akhirnya kita jalan dong muterin Unair. Di tengah perjalanan kita mencoba mencari jalan di celah pagar dan alhamdulillahnya ada celah kecil di sebelah masjid Ulaz padahal di sebelahnya ACC bisa lompat, huaa kagak tau 😭.
Saat itu keadaan masih hujan dan mau gak mau pakaian kita lumayan basah dong. Kita mencari letak pembagian nomor antrian dimana agar nanti dekat dengan situ, waktu sampai disitu ada bapak-bapak penjaga patroli dan menghampiri kita. Awalnya takut dong tapi kita jelasin maksud kita kesini apa, tau gak bapaknya bilang apa? katanya pembagiannya jam 6, ini masih jam 3 an ya 😭 mau balik ke kos juga pikir-pikir, akhirnya kita memutuskan untuk berteduh di mushola ACC yang dekat situ. Dinginnya bukan main, angin berhembus bagi menusuk kulit seketika bulu kuduk beridiri, ets gak ada horor nya ya, karna dingin aja.
Disitu kita nunggu waktu pembagian nomor antrian, sekitar pukul setengah 6 sudah mulai banyak yang berdatangan.
Dan ternyata bapak-bapak yang tadi pagi itu dong yang bagiin nomor antriannya, tau gitu kita dibagi aja dulu pak gak kasian sama kita . hu hu hu. Tapi usaha tidak membohongi hasil kok kita dapat nomor antrian 1 dan 2.
Segitu pengalaman ku selama daftar ulang,
lanjut masa amerta ya, di situ aku mengenal banyak teman dari fakultas lain bahkan ada yang salah satunya anak kedokteran dan ada juga yang kuliah di Unair luar Surabaya tepatnya di cabang Unair Gresik. Setelah amerta di kerucutkan lagi Ospek fakultas (Pendekar) untuk FST disitu ada 8 prodi, jadi kita dibentuk kelompok sekitar 10 orang dengan prodi yang berbeda.
Setelah itu dilanjutkan dengan ospek jurusan, menurutku ospek kali ini yang bener-bener membentuk karakter kita banget. Dimana sistem SMA dan perkuliahan yang berbeda, disini kita mulai diberikan tugas satu persatu yang tentunya memiliki essensi untuk membentuk kepribadian kita agar waktu perkuliahan sudah bisa menyesuaikan.
Selama di Surabaya ini aku tau bahwa menjadi dewasa bukan masalah tuntutan, tapi masalah kebutuhan.
Dimana aku mendapatkan banyak pengalaman dari berorganisasi maupun bersosialisai dengan sekitar, mulai bisa mengatur waktu, pengeluaran maupun kebutuhan.
Mungkin segitu saja, cerita dari ku.
Semoga aja bisa bermanfaat 😊
Halo halo.... 👋🏻
Ketemu lagi nih,
Masih di sini ya, iya disini di Surabaya .. hehehe
Seperti judulnya, disini aku akan bercerita tentang menjadi dewasa di Surabaya, ya Allah yang satunya tadi sudah mikir banget ini juga lumayan mikir 🤣
Okay mulai saja ya,
Pengalaman tinggal di luar kota sendiri belum ada sama sekali, kuliah ini menjadi kesempatan ku hidup sendiri jauh dari keluarga.
Pertama kali ke Surabaya aku naik kereta dan itu pertama kali naik kereta, lumayan takut karena waktu itu aku juga berangkat sendirian.
Di Surabaya ini aku tinggal di Asrama Putri Unair kampus C, awalnya ingin ngekos tapi karna waktu itu pendaftaran asrama diawal akhirnya aku mencoba untuk mendaftar dan akhirnya keterima deh, 😁
oh iya mau cerita waktu daftar ulang dulu, dulu waktu itu aku masih menginap di kos bersama teman ku yang beda fakultas, aku dan dia sama-masa anak bidikmisi dan waktu itu untuk daftar ulang kuliah sama bidikmisi dihari yang sama, mulai bingung itu nanti gimana dan akhirnya memutuskan kita mengantri daful kuliah awal biar cepat selesai. Dapat kabar simpang siur dari kating dulunya nomor antrian daful bisa diambil saat menjelang subuh, akhirnya aku dan teman ku memutuskan berangkat pukul 1 malam dong, sumpah niat banget ya Allah 😢. Waktu bangun jam 1 malam tau-tau sedang hujan dong akhirnya kita merubah jadwal jadi jam 02.30 malam, waktu itu hujan masih lumayan reda tapi ya deras 🤣 kita ngekos itu tempatnya dibelakang Unair kampus C yang dekat dengan gang doraemon agar nanti ke kampusnya dekat, okay dengan keadaan yang belum mandi dengan celana training, baju kos, dan sandal jepit akhirnya kita berangkat. Waktu mau menuju gang doraemon.. tuk tuk tuk. pintunya di kunciiii 😭 ya Allah, mau balik nunggu pintunya dibuka nanti takut kalau kesiangan dapat antrian yang belakang, akhirnya kita jalan dong muterin Unair. Di tengah perjalanan kita mencoba mencari jalan di celah pagar dan alhamdulillahnya ada celah kecil di sebelah masjid Ulaz padahal di sebelahnya ACC bisa lompat, huaa kagak tau 😭.
Saat itu keadaan masih hujan dan mau gak mau pakaian kita lumayan basah dong. Kita mencari letak pembagian nomor antrian dimana agar nanti dekat dengan situ, waktu sampai disitu ada bapak-bapak penjaga patroli dan menghampiri kita. Awalnya takut dong tapi kita jelasin maksud kita kesini apa, tau gak bapaknya bilang apa? katanya pembagiannya jam 6, ini masih jam 3 an ya 😭 mau balik ke kos juga pikir-pikir, akhirnya kita memutuskan untuk berteduh di mushola ACC yang dekat situ. Dinginnya bukan main, angin berhembus bagi menusuk kulit seketika bulu kuduk beridiri, ets gak ada horor nya ya, karna dingin aja.
Disitu kita nunggu waktu pembagian nomor antrian, sekitar pukul setengah 6 sudah mulai banyak yang berdatangan.
Dan ternyata bapak-bapak yang tadi pagi itu dong yang bagiin nomor antriannya, tau gitu kita dibagi aja dulu pak gak kasian sama kita . hu hu hu. Tapi usaha tidak membohongi hasil kok kita dapat nomor antrian 1 dan 2.
Segitu pengalaman ku selama daftar ulang,
lanjut masa amerta ya, di situ aku mengenal banyak teman dari fakultas lain bahkan ada yang salah satunya anak kedokteran dan ada juga yang kuliah di Unair luar Surabaya tepatnya di cabang Unair Gresik. Setelah amerta di kerucutkan lagi Ospek fakultas (Pendekar) untuk FST disitu ada 8 prodi, jadi kita dibentuk kelompok sekitar 10 orang dengan prodi yang berbeda.
Setelah itu dilanjutkan dengan ospek jurusan, menurutku ospek kali ini yang bener-bener membentuk karakter kita banget. Dimana sistem SMA dan perkuliahan yang berbeda, disini kita mulai diberikan tugas satu persatu yang tentunya memiliki essensi untuk membentuk kepribadian kita agar waktu perkuliahan sudah bisa menyesuaikan.
Selama di Surabaya ini aku tau bahwa menjadi dewasa bukan masalah tuntutan, tapi masalah kebutuhan.
Dimana aku mendapatkan banyak pengalaman dari berorganisasi maupun bersosialisai dengan sekitar, mulai bisa mengatur waktu, pengeluaran maupun kebutuhan.
Mungkin segitu saja, cerita dari ku.
Semoga aja bisa bermanfaat 😊
Komentar
Posting Komentar